Entri Populer

Selasa, 13 September 2011

Hujan Pertama untuk Kebun Cinta


Alhamdulillah, semalam hujan turun deras mengguyur bumi Semarang. Setelah sekian lama dalam keadaan kering berkepanjangan, akhirnya curah yang hebat sejenak meredakannya. Hingga pagi tiba, gerimis masih turun menghadirkan suasana sendu nan syahdu. Entah benar begitu atau hanya perasaanku saja. Tapi sungguh pagi ini terasa berbeda, ada semacam kerinduan terobati. Kerinduan pada air dari langit, sang penggerak kehidupan. Begitu hari beranjak terang kubuka tirai jendela kamarku, kupandangi hamparan rumput dan barisan tanaman di kebun belakang rumah. Warnanya masih seperti kemaren, kuning kecokelatan. Semoga hujan semalam menjadi awal menghijaunya kembali si "Kebun Cinta". Entah kebetulan atau memang karena panas yang sangat terjadi berkepanjangan , sejak ditinggalkan maestronya koq menjadi kering, kusam, tidak bergairah dan hampa. Padahal rutinitas menyiramkan air tidak berubah, justru barangkali volumenya lebih (sampe tagihan PAM ku membengkak ha3x...). Mungkin biasanya sang maestro menyiramkan air dengan penuh perasaan dan dalam bahasa cinta, jadi tanaman2 itu pun menyambutnya dengan suka cita. Lalu mereka mengekspresikannya dalam bentuk tampilan hijau segar membentang, serta gerak gemulai ranting dan dahannya yang menentramkan. Ah,...mungkin ini lebay saja ;D
Kebun Cinta mulai basah lagi,.... Walau masih lesu dia tetap "Kebun Cinta". Karena dia tercipta oleh rasa cinta. Setiap tetes keringat waktu berpanas2 menyiapkan lahan adalah perjuangan dengan kesabaran dan cinta. Setiap bibit disemai dengan sentuhan cinta. Dalam rimbun dedaunannya terselip pesan2 cinta. Manis buah ranum yang dipetik pun menghadirkan cinta. "Kebun Cinta" tercipta karena kecintaan yang dalam pada kehidupan. So sweet!!!!

2 komentar: